Kata Kata Bijak dan Romantis Jalaludin Rumi


Kumpulan kata kata bijak dan romantis Jalaludin Rumi.
“Sufi adalah seorang lelaki atau seorang perempuan yang telah patah hati terhadap dunia.”
“Perkecillah dirimu, maka kau akan tumbuh lebih besar dari dunia. Tiadakan dirimu, maka Jatidirimu akan terungkap tanpa kata-kata.”
“Selamat tinggal hanya untuk mereka yang suka dengan mata mereka. Karena bagi mereka yang suka dengan hati dan jiwa tidak ada hal seperti pemisah.”
“Karena cinta duri menjadi mawar karena cinta cuka menjelma anggur segar.”
“Dalam perjalanan itu tak ada lorong sempit yang lebih sulit dari ini, beruntunglah orang yang tak membawa kedengkian sebagai teman.”
“Jangan kau seperti iblis, Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam.”
“Singa terlihat paling tampan ketika sedang mencari mangsa.”
“Hati manusia selalu terbuka dan dapat menerima segalanya: semua yang baik dan buruk menjadi bagian dari Sufi.”
“Angin saat fajar memiliki rahasia untuk memberitahu Anda. Jangan kembali tidur.”
“Di gurun pasir tanpa batas, aku kehilangan jiwaku, dan menemukan bunga mawar ini.”
“Yang tergelap di dunia adalah rumah kekasih tanpa Kekasih.”
“Jangan berduka. Apapun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain.”
“Kematian adalah jembatan yang menghubungkan orang yang mencintai dengan yang dicintainya.”
“Anda dilahirkan memiliki sayap, mengapa lebih memilih hidup merangkak.”
“Kemarin saya pintar, jadi saya ingin mengubah dunia. Hari ini saya bijaksana, jadi saya mengubah diri saya sendiri.”
“Perempuan adalah cahaya Tuhan, Dia bukan dicintai secara duniawi, dia berdaya kreatif, bukan hasil kreasi.”
“Adakah pelukis yang melukis sebuah lukisan indah demi lukisan itu sendiri?”
“Bulan tetap terang ketika tidak menghindari malam.”
“Hidup adalah perjalanan yang mengakibatkan keterpisahan demi kemanunggalan.”
“Setiap penglihatan tentang keindahan akan lenyap. Setiap perkataan yang manis akan memudar.”
“Apa yang menyakitimu, memberkatimu. Kegelapan adalah lilinmu.”
“Hanya hati yang dipenuhi dengan cinta yang dapat menjangkau langit tertinggi.”
“Dari gunung arus air deras mengalir, dari tubuh kita jiwa pun bergerak karena ilham cinta.”
Sumber: Sastrawacana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIHOKI Review

Definisi Musikalisasi Puisi Menurut Para Ahli